Thursday, January 17, 2013

Ibu Mien telah tiada


Mien Soedarpo Berpulang
TEMPO.CO, Jakarta - Minarsih Soedarpo Sastrosatomo berpulang pada jam 20.55 WIB, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, dalam usia 89 tahun. “Ya, ibu saya baru saja meninggal,” ujar Santi Soedarpo, putrinya, kepada Tempo via telpon. Mien Soedarpo —begitu Minarsih biasa disebut- lahir di Bandung, 25 Januari 1924—adalah seorang tokoh aktivis wanita Indonesia. Dia putri Syarifah Nawawi, seorang tokoh pendidikan berdarah Minangkabau dengan Wiranatakusumah, seorang bangsawan Sunda yang pernah menjabat Bupati Cianjur, Jawa Barat dan anggota Dewan Pertimbangan Agung. Suami Mien, Soedarpo Sastrosatomo adalah seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia dan pengusaha nasional. Soedarpo juga banyak dikenal sebagai juru runding yang banyak berperan membantu perjuangan diplomasi Indonesia pada masa-masa awal kemerdekaan. Belakangan dia dikenal sebagai salah satu konglomerat Indonesia yang membangun perusahaan pelayaran raksasa Samudera Grup. Sebagai seorang aktivis wanita, Mien Soedarpo pernah menjadi Ketua Women''s International Club pada 1978-1980 dan pada 1988-1990. Ibu tiga putri ini masih sangat aktif dalam kegiatan sosial dan masih giat berolahraga hingga usia sepuh. “Ibu saya sempat mengatakan tak ingin meninggal sebelum ulang tahunnya (25 Januari),” Santi menambahkan. Jenasah dibaringkan di kediaman almarhumah di Jalan Pegangsaan Barat, Jakarta Pusat. Mien Sudarpo menjadi narasumber utama dari beberapa laporan khusus Tempo mengenai sejarah politik, antara lain pada laporan khusus Sjahrir dan Tan Malaka.
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Saya mengenal Ibu Minarsih karena cukup kenal baik dengan Pak Soedarpo, tapi juga karena suami istri ini sebelum menikah adalah mahasiswa Ika daigaku yaitu sekolah kedokteran dizaman Jepang yang gedungnya sama dengan gedung FKUI sekarang di jalan Salemba no.6. Kalau Pak Soedarpo adalah jurusan Kedokterannya, maka Ibu Mien jurusan Farmasi. Keduanya tidak dapat menyelesaikan pendidikannya karena dilanda arus Revolusi. Kebetulan pada awal tahun 2000, atas kesepakatan semua pihak saya diangkat sebagai ketua Yayasan Prapatan 10 dan Sdr Ervan Ibrahim sebagai sekretaris. 

Sebagai nara sumber Tempo juga kami pernah sama-sama khususnya saat penerbitan khusus TEMPO mengenai Sutan Sjahrir (saat 100 th Sjahrir). Kala itu bersama Des Alwi dan Pak Rosihan Anwar. Semua terabadikan pada TEMPO penerbitan khusus tersebut... Juga mengenai Tan Malaka menjadi menarik karena Ibu dari Ibu Mien sebelum menikah yaitu Syarifah Nawawi pernah diberitakan akan menikah dengan Tan Malaka.....